Friday, April 27, 2007

here i go babling again

Memang kalo kita lagi ga pengen nulis, susah untuk dipaksain untuk tetep menulis.
Tapi ntah kenapa saya harus menulis sesuatu.
Di sini, sekarang juga.

Oiya, jadi teringat akan obrolan ringan yang terjadi di wedangan tadi [wedangan=warungmakan]. Sekumpulan bapak2 se-geng [i think] sedang asik membicarakan dan memperdebatkan masalah tahun masehi dan sebelum masehi. Dan turut juga memperdebatkan tentang catatan sejarah yang dirunut. Silly thing, heh??. Tapi ini menimbulkan pertanyaan lain dibatin saya. Begini, catatan sejarah berarti kan sejarah yang "ter/di catat" dalam sebuah media. Entah itu media papirus, dinding goa, daun lontar atopun sehelai kertas buatan bangsa china diawal peradabannya. Yang jadi pertanyaannya adalah, selama ini kan sejarah tercatat dalam media berupa fisik, dan di zaman sekarang, dimana media "fisik" berupa buku, kertas ato apapun yang biasa dijadikan sebagai media mencatat/menulis sesuatu, perlahan mulai tergantikan media maya berupa catatan diary di program word™ ato notepad, blogs atopun jurnal online [seperti saya sekarang].
Lalu bagaimana jadinya apabila sejarah mulai dari detik ini dan masa seterusnya lebih banyak "tercatat" dalam bentuk maya atau non fisik, padahal kelemahan jurnal maya adalah kita hanya bisa mengaksesnya di dunia maya, dan data tsb akan menjadi sangat rapuh dan riskan dari "campurtangan" orang lain untuk merubah isi didalamnya. Dan bayangkan sebuah worst-case-scenario, dimana sesuatu terjadi pada jaringan internet ini, dan semua data sejarah yang terkumpul hilang dalam hitungan detik, dan kita tak punya data sejarah berupa bukti fisik untuk memback-up-nya.
Lalu kita akan menjadi sebuah missing chain dari sebuah mata rantai peradaban.

mmm... that was scary...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home